Ini adalah eksekusi ulang ke-2 resep bolen pisang. Resepnya sudah pernah saya posting. Silahkan klik di postingan ini. Resep plek ketiplek sama. Tapi mengapa hasilnya berbeda? Yah, memang begitulah adanya yang sering terjadi di dunia per-cooking-an. Hasilnya yang dulu bisa dibaca ulang, kulitnya rapuh waktu dilipat-lipat dan hasilnya tidak kelihatan lapisannya. Rasanya mirip nastar. Walaupun tetap enak dan lembut.
Nah, yang ke-2 ini hasilnya lebih bagus. Lapisannya muncul. Tidak rapuh pada waktu dilipat-lipat. Lemes aja dan berminyak adonannya. Mudah untuk dilipat dan digulung. Dan saya sangat hati-hati untuk tidak terlalu menekan adonan, supaya adonan bahan A tidak bocor. Walhasil gilasan adonan tidak bisa terlalu tipis. Proses menggiling memanjang lalu melipat diulangi lagi 2x, berarti total 3 x. Yang ke-3 kali adonan tebal, tidak bisa digiling menjadi tipis lagi. Tidak mengapa, terus aja lakukan. Karena kita tidak mau adonan sampai bocor.
Adonan B saya uleni agak lebih lama, sampai setengah elastis. Agak susah untuk mengukurnya. Dikira-kira aja. Cukup lama tapi jangan sampai selama menguleni adonan roti. Setelah proses melipat dan menggulung selesai. Saya memberi waktu cukup lama bagi adonan untuk beristirahat, sampai keluar sedikit minyak margarine nya. Kemudian baru diberi isian dan dipanggang.
Rasanya enak, anak saya suka sekali. Bila menyukai rasa manis, bisa ditambah sedikit takaran gulanya, sesuaikan dengan selera anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar