Minggu, 31 Januari 2016

AYAM BETUTU

Pertama kali kami mengenal ayam betutu karena bertetangga dengan orang Bali. Namanya juga tetangga baik pasti sering tukar-menukar masakan hehehe...
Ayam betutu ala Bu Made itu bumbunya seabreg dan memasaknya perlu waktu lama. Akibatnya jadi males nyoba bikin sendiri. Ayam betutu versi lain saya cicipi di sebuah resto bali di Jogja. Hmm...lebih enak yang mana? Versi kering ala Bu Made atau versi basah berkuah ala resto bali? Mungkin tergantung selera ya. Saya sendiri lebih suka ayam betutu kering tanpa kuah atau berkuah sedikit yang juicy. 
Untuk ayam betutu kering ayamnya akan hancur karena dimasak dalam waktu yang lama. Bagusnya gunakan ayam kampung atau bebek. Tapi justru yang hancur itu bumbunya lebih terasa, ada yang suka seperti itu. Tapi untuk tampilan penyajian, rasanya lebih cantik kalau ayamnya tidak hancur. Jadi saya potong ayamnya besar-besar, supaya tidak hancur sekali. Kalau ayamnya terlalu hancur, anak-anak kurang suka karena saat memakannya kadang tercampur dengan bumbu rempah-rempah, seperti irisan serai, lengkuas, dan lain-lain.
Beberapa kali memasak ayam betutu, baru kali ini menemukan rasa yang pas, mirip dengan ayam betutu ala tetangga. Anak-anak dan suami juga suka. Saya bikin tidak terlalu pedas. Karena kalau terlalu pedas, menurut saya, rasa rempah-rempah lain yang aduhai itu akan tersamarkan. Yang dominan hanya rasa pedas cabe. Kan sayang banget tuh. Udah rempah-rempahnya seabreg dikalahin sama rasa pedas cabe. Pedas memang harus ya, tapi jangan sampai terlalu dominan. 
Kunci untuk memasak ayam betutu yang enak adalah pemakaian bumbu yang banyak. Daun salam, daun jeruk, daun serai, lengkuas. Harus royal jangan diirit. Plus tambahan jeruk limo/jeruk sambal, itu bisikan dari tetangga saya hehehe....
Resep asli ada di blog Just Try and Taste, klik di sini

 Ayam Betutu ala Just Try & Taste
Resep diadaptasikan dari berbagai sumber

Bahan:
- 1 ekor ayam kampung belah tengah dan lebarkan
- 2 sendok makan air jeruk nipis
- 1 sendok makan garam  
- 90 ml santan kental instan (saya pakai Kara ) + 400 ml air, aduk hingga rata

Bumbu:
- 5 buah cabai merah besar, buang biji, haluskan - 5 buah cabai merah keriting, haluskan
- 5 butir cabai rawit (tambahkan jika kurang pedas), rajang halus
- 10 butir bawang merah, haluskan
- 5 butir bawang putih, haluskan
- 2 batang serai ambil bagian putihnya, cincang halus
- 1 ruas kencur, haluskan
- 2 ruas jahe, haluskan
- 2 sendok teh terasi bakar
- 2 ruas lengkuas, iris kasar dangeprek
- 1 ruas kunyit bakar, haluskan - 1/4 sendok teh kunyit bubuk (bisa diganti dengan kunyit segar yang dihaluskan)
- 8 buah kemiri, sangrai, haluskan
- 1 sendok teh ketumbar, sangrai dan haluskan
- 1 sendok teh merica bubuk 
- 1 sendok teh pala bubuk  - 2 sendok makan minyak untuk menumis

Bumbu iris:
- 3 lembar daun jeruk, rajang halus - 5 lembar daun salam, robek kasar

Bumbu lainnya:
- 1 sendok teh garam
- 1 sendok teh kaldu bubuk
- 1 sendok teh gula pasir
 
 Tambahan: jeruk limo/jeruk sambal

CARA MEMBUAT:
-lumuri dan remas-remas ayam dengan air jeru nipis dan sedikit garam, diamkan sebentar.Lalu cuci bersih.
-Haluskan bumbu : bawang merah, bawang putih, jahe, kencur, kemiri, trasi, kemiri, ketumbar. Resep asli dirajang halus saja. Saya lebih suka memasukkan bumbu-bumbu itu ke food processor untuk dihaluskan tapi sebentar saja, jangan terlalu halus.
-tumis bumbu dengan sedikit minyak sampai harum, masukkan ayam, aduk-aduk hingga bumbunya rata menempel pada ayam. Balik-balik ayam dengan bumbu. Masak sebentar. Masukkan santan. Masak dengan api kecil  (api lilin, kata tetangga saya), sampai air habis. Terakhir, masukkan irisan jeruk sambal.
-Masak terus sampai mengering dan sedikit gosong bila suka. Atau bisa dibakar dengan oven dalam bungkusan aluminium foil. Atau sisakan kuahnya sedikit bila suka. Tergantung selera saja.









 
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar